Flu Kuda di India Bukan yang Pertama

Minggu, Mei 24, 2009



Foto: Ilustrasi Jakarta - Flu kuda yang telah menewaskan sedikitnya 43 kuda di India ternyata bukan pertama kali terjadi. Flu yang terkenal dengan istilah equine influenza ini sebelumnya juga telah menjangkit di Australia.

Berdasarkan penelusuran detikcom, Senin (11/5/2009), flu kuda pernah menjangkit di Australia pada pertengahan 2007 lalu. Akibat flu tersebut, industri balap kuda di Australia lesu.

Virus kuda ini kurang berbahaya bagi manusia, namun menyebabkan kesulitan pernapasan, pusing, serta kematian pada kuda-kuda. Sebelum terjadi di Australia, virus ini juga diduga telah mengakibatkan kematian ratusan onta di Arab Saudi. Dan sekarang, flu ini mulai menjalar kembali di India.

Di Indonesia, pada 2007 lalu antisipasi terhadap flu kuda juga gencar dilakukan. Stasiun Karantina Hewan Kelas I Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang, pernah mengawasi secara ketat lalu lintas masuknya hewan dan produk olahan hewan dari luar negeri, terutama asal Australia dan Jepang. Langkah tersebut untuk mengantisipasi penyebaran wabah equine influenza.

Flu Equine disebabkan oleh virus Influansa A yang endemik pada kuda. Kuda yang terserang flu ini akan kejang-kejang, demam, serta keluar lendir di hidung. Virus tersebut bisa berpindah ke jenis hewan lain dan menular pada manusia.

(anw/mpr)


Terusin Bacanya......

Gir Roda Lepas, Penyebab Hercules Tergelincir


JAKARTA - Pesawat Herkules milik TNI Angkatan Udara yang tergelincir saat mendarat di Bandara Wamena, Papua, akibat gir roda terlepas.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma F Hendri Bambang Sulistio saat dikonfirmasi okezone, Senin (11/5/2009).

"Bukan kecelakaan, hanya abnormal landing. Gir roda sebelah kiri lepas," ujarnya.

Sebuah pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara tergelincir di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, sekira pukul 13.40 WIT, Senin (11/5/2009).(ram)(ahm)



Terusin Bacanya......

Gus Dur Tuding SBY Tak Serius Tangani Pertahanan


JAKARTA - KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyatakan tragedi Hercules yang jatuh di Magetan, Jawa Timur cermin ketidakseriusan pemerintah menangani bidang pertahanan Indonesia.

"SBY tidak pernah serius menangani pesawat dan pertahanan kita," ujar Gus Dur di acara Kongkow bareng Gus Dur di KBR68H, Utan Kayu, Sabtu (23/5/2009).

Menurut Gus Dur, dalam insiden yang menewaskan hampir 100 orang itu juga mengandung unsur pelanggaran, seperti adanya masyarakat sipil yang menumpang di pesawat itu.

Itu juga tidak boleh ada orang sipil di dalam pesawat," terang Gus Dur seraya menambahkan bahwa terdapat kesenjangan antara atasan dan prajurit.

"Atasan mewah-mewah hidupnya termasuk Marsma Harsono yang menjadi korban, rumahnya mewah," tuding Gus Dur. (fit)



Terusin Bacanya......

SBY akhirnya pilih boediono

Kamis, Mei 14, 2009


Calon Presiden Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan menarik pilihannya kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono untuk menjadi calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2009.

Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa yang berperan sebagai utusan khusus Yudhoyono untuk berbicara kepada partai-partai politik di Istana Negara, Jakarta, Selasa malam, mengatakan ia sudah bertemu dengan partai mitra koalisi Partai Demokrat dan sudah meminta mereka untuk mendukung pilihan Yudhoyono.

"Saya kira pilihan yang sudah melalui suatu proses dan sudah cukup panjang, obyektif, maka kita serahkan calonnya kepada Presiden. Beliau yang paling tahu, yang tepat sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan itu. Oleh sebab itu, kita berikan dukungan," tutur Hatta.

Hatta mengatakan, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkilfli Hasan diundang ke Wisma Negara. Partai Keadilan Sejahtera, menurut dia, turut diundang namun tidak hadir.



Terusin Bacanya......