Kamis, Mei 07, 2009
Jakarta - PKS dan Golkar masih saja berdebat soal koalisi. Golkar geram PKS menolak “matahari kembar” JK-SBY.
“Pemerintah kita gagal. Baik-baik bagaimana? Akhirnya pecah. Pak JK bilang lebih cepat lebih baik, itu kan bilang Pak SBY lambat,” tutur Wasekjen PKS Fahri Hamzah dalam diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jumat (17/4/2009).
Fahri kemudian mempertegas bahwa PKS tidak akan ikut dalam koalisi SBY-JK. Fahri menyebutkan alasan PKS enggan berkoalisi dengan keduanya.
“Menurut kami kalau ini diteruskan, mohon maaf kita tidak bisa ikut, tidak bisa ada dua matahari di pemerintah,” kata Fahri yang mengenakan kemeja kotak-kotak coklat ini.
“Bukan mengancam, kami tidak mau ikut-ikutan merusak negara,” kilahnya.
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso yang duduk tepat di sebelah kiri Fahri pun segera menimpali, tidak terima partainya direndahkan.
“Saya bingung PKS tulus atau ada kepentingan politik, dulu PKS yang mendorong JK jadi presiden. Ini mendorong-dorong menjurangkan atau bagaimana,” tutur Priyo emosi.
Menurut Priyo, PKS tidak perlu membawa-bawa masalah SBY-JK untuk menentukan teman koalisinya. Priyo malah menganggap PKS takut pada manuver Golkar.
“Andaikan tidak mau berkoalisi kerjakan saja, toh hari ini koalisi belum terbentuk, hendaknya tata krama politik juga tetap kita bangun,” imbuh Priyo.
“Kok sepertinya worry, cemas, kebakaran jenggot dengan apa yang dilakukan Golkar,” sindir Ketua FPG DPR ini. Dalam diskusi itu, Priyo juga menyatakan ide dream team. “Andaikan nanti Golkar bersama Demokrat, kami akan sampaikan kepada PD untuk mengajak bersama PKS, PAN, PKB yang sehaluan dengan kita untuk bentuk dream team,” tuturnya. ( van / nrl )
Tags: Capres, Cawapres, Fahri Hamzah, Jusuf Kalla, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, Pilpres 2009, PKB, PKS, Priyo Budi Santoso, Susilo Bambang Yudhoyono
0 komentar:
Posting Komentar